Jumat, 11 Mei 2012

Renungan Kartini untuk Bangsa




YOGYAKARTA, UMY – Sabtu  tanggal 21 april 2012 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengadakan acara perenungan hari Kartini. Acara ini terselenggara atas ide dari immawati Ramadhani Rahma selaku ketua panitia dan dihadiri oleh tiga pembicara yang luar biasa hebat yaitu Darwiatik Sabista, S.IP, Yeni Muwarommah, S.Pdi, dan Fifin Permatasa menuai sukses. Terselenggara acara ini atas dasar keinginan ketua panitia immawati Ramadhany Rahma (immawati angkatan 2009) dan rekan-rekan immawati lain untuk adanya transfer ghibah semangat dari seorang Kartini kepada pada mahasiswi-mahasiswi lain dan dukungan dari kawan –kawan IMM.

Bambang Wahyu Nugroho, S.IP., M.A., Selaku penanggungjawab sangat mengapresiasi sekali atas terselenggaranya acara ini, beliau mengungkapkan dalam sambutannya kemarin. Dengan diadakannya acara ini saya berharap adanya nilai pesan dan implementasi kepada kaum perempuan sekarang,yang bukan hanya sekedar memperingati saja, tutur beliau.
Lain dengan pendapat mba Darwiatik, beliau menururkan bahwa untuk menyerap transfer grirah harus dibarengi dengan instrospeksi diri, membangun kegiatan yang mendukung instrospeksi, dan melakukan kekiatan fraksis sosial. Para kartini pada zaman nabi dulu juga sudah ada yaitu asyiyah, maryam, dll masih banyak lagi contoh contoh kartini era itu. Kemudian pesan beliau terakhir untuk uopaya pencarian hidup yang maksimal ialah dengan:
1. Bekal ilmu
2. Spiritual
3. Kemampuan manage emosi
4. Kemampuan ekonomi yang stabil
hal-hal penuturan diatas adalah sebuah imlementasi untuk memaknai hari kartini dengan adanya transfer ghirah.

Acara talkshow ini mencoba untuk mengupas misteri seorang kartini. Kartini  merupakan putri dari seorang bupati jepara yang merasa hidup dalam penjara dengan dinding yang kokoh karena wanita pada saat itu sangat dianggap sepele yang hanya bertugas masak, manak, rias diri. Yang terkurung dalam rumah, terbatasi oleh tembok-tembok adat istiadat, dan tak biasa menikmati pendidikan. Dari situlah kemudian beliau menyuarakan emansipasi wanita. bahwa seharusnya wanita diperlakukan sama dengan kaum laki-laki. melalui pena-penanya beliau mengirim surat kepada sahabat-sahabatnya di belanda.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites